37. Menjadi Istri dan Menantu

812 Kata

Napas Nadira memburu, peluh mulai menghiasi dahinya akibat kegiatan yang tengah ia lakukan saat ini. "Hmp," Nadira menggigit pelan bibir bawahnya, menahan untuk tidak menjerit sambil mendekap Ariano lebih erat. Menenggelamkan wajah itu di ceruk leher suaminya seiring gerakan yang tengah ia lakukan semakin cepat dan remasan Ariano di pinggangnya semakin erat. Keduanya sama-sama mengatur napas, berbaring bersebelahan di bawah comforter berwarna abu-abu yang membalut kedua tubuh polos mereka. Nadira sudah terpejam dan siap mengelana ke dunia mimpi saat merasakan tubuhnya ditarik ke dalam sebuah pelukan. "Hmm?" Gumam Nadira tidak jelas saat wajahnya sudah berhadapan dengan leher Ariano. Ariano mengecup dahi Nadira setelah membersihkan sisa-sisa keringat di dahinya. "Nggak mau mandi dulu?"

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN