Jemput

1003 Kata

"Kalian masih bau darah," kata Candy memincingkan mata dan menutup hidungnya. Dia berjalan agak jauh agar bau amis itu tidak tertangkap indranya. "Aku sudah mandi, padahal," kata Pakubumi mengendus bajunya. Bayu berjalan melewati mereka. Dia langsung ke dalam kamar. Mengunci diri di kamar. Candy melirik. "Kenapa dia?" tanya Candy. "Abaikan saja. Kau ikut kita ke wilayah Candra," kata Pakubumi. Candy membelalakan matanya. "Serius? Baiklah, aku akan bersiap." "Kukira kau akan menolak," kata Pakubumi. "Tidak mungkin. Aku sudah kau kurung selama setahun lebih," balas Candy. "Kita akan menjemput Arunika." "Oh," kata Candy mengangguk. "Aku sudah tidak menginginkan pedangnya. Meski masih ada sedikit keinginan untuk bertarng melawan dia." "Bisa diatur." "Janji?" "Ya. Bersiaplah.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN