Lima Puluh Delapan ~End

1645 Kata

Meisie sudah menyiapkan kopernya, televisi sengaja disetel dengan volume suara agak keras, dia menantikan berita tentang kericuhan yang pasti terjadi di sekolah milik Embun. Namun tak ada breaking news apapun yang muncul tentang sekolah itu, membuat Meisie berpikir apakah para wartawan belum sampai ke lokasi? Padahal dia yakin jika melihat waktunya, seharusnya sekolah itu sudah melebur rata dengan tanah, berserta penghuninya jika perlu. Meisie yang dipenuhi kebencian kepada Albee itu tak pernah bisa berpikir jernih. Dia terlalu larut akan kehidupan mewah yang selama ini dia dapatkan, namun ketika kekurangan harta melandanya, membuat dia kian meradang yang justru menjerumuskannya ke dalam lubang kesesatan. Ya dia tak bisa berpikir jernih karena hatinya yang dikuasai oleh kebencian. Pin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN