Tiga Puluh Enam

1936 Kata

“EMBUN!!!” sapa kedua teman Embun, ketika memasuki kamar rawat wanita yang terbaring lemah itu, Embun mengulaskan senyumnya kepada Kanaya dan Sefti yang telah membawakannya makanan. Sepulang dari kampus. “Malam pak Albee.” “Malam, Mas Albee.” Kedua teman Embun kompak menyapa, namun berbeda dalam pelafalan. Mereka justru berdebat harus memanggil apa? “Nggak sopan panggil Mas, dia kan jauh lebih tua dari kita,” seloroh Sefti dengan suara pelan namun tetap terdengar seluruh penghuni kamar tersebut. “Tapi dia kan suami temen kita,” cebik Kanaya dengan setengah berbisik. Tak ayal hal itu membuat Albee mengulumkan senyumnya geli, sementara Embun terkekeh melihat aksi kedua temannya. “Panggil apa saja nggak apa-apa,” ucap Albee. “Hehe baiklah,” ujar Kanaya dan Sefti berbarengan. “Oiya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN