part 10

1046 Kata
Fatma langsung menoleh ke sumber suara yang ternyata itu suara dari arah tangga. Wira langsung berlari mendekat ke arah Fatma. "Apa kamu masih belum menemukan Bintang Mas?" Tanya Fatma datar hingga membuat langkah Wira yang hampir saja mendekati nya terhenti, Wira terus menatap Fatma mulai sejak melihat Fatma datang, hanya saja tadi Wira yang melihat Fatma dengan Penuh rasa rindu sekarang berubah menjadi tatapan datar. "Kita bisa mencarinya sama-sama," jawab Wira datar, "Selalu saja itu yang kamu katakan Mas, apa kamu tidak mampu untuk mencari Bintang sendirian?. Mas, jika kamu bisa membuat Bintang pergi dari rumah ini, harusnya kamu juga bisa membuat Bintang kembali lagi ke rumah ini tanpa permintaan ku." Ujar Fatma yang membuat Wira menghela nafas nya kasar. "Aku tau aku salah, dan aku sedang berusaha memperbaiki kesalahanku dengan mencari Bintang," kata Wira dengan suara dinginnya, "Dan kamu belum berhasil memperbaiki kesalahan mu karna kamu belum menemukan Bintang. " Kata Fatma dengan menyambung perkataan Wira, Wira yang mendengar perkataan Fatma langsung menatap wajah Fatma dengan kagetnya. "Aku sedang berusaha bukan berarti aku gagal dalam pencarian Bintang, aku hanya butuh waktu sedikit lagi untuk menemukan bintang." Teriak Wira yang tidak terima dikatakan gagal dalam memperbaiki kesalahannya karna belum menemukan Bintang. Dari arah pintu, Dinda melihat dengan jelas perdebatan antara papa dan mama Bintang jelas di depan matanya, bukan hanya sekedar cerita yang biasa dinda dengar dari Bintang. Dinda benar-benar tidak mengerti, di sini posisi yang salah sebenarnya siapa?, Tapi Dinda hanya diam saja tanpa melerai pertengkaran kedua orang tua Bintang. Di apartemen Bintang, bintang berusaha menyiapkan mentalnya agar apa yang nanti dia hadapi di rumah tidak membuatnya syok lagi. "Beby, kamu kenapa hanya melamun saja hmmm?"tanya Rayan saat melihat Bintang hanya diam saja, "Aku tidak bisa membayangkan Dad, bagaimana jika mama dan papa benar-benar berpisah ?, Rasanya aku sudah tidak punya harapan lagi untuk hidup." Kata Bintang yang mulai lelah dan putus asa. "Sudah berapa kali Dady bilang jangan pernah berkata seperti itu lagi, kita masih punya banyak cara untuk membuat papa dan mamamu berhenti berdebat dan saling menyalahkan, " kata Rayan menasehati Bintang berharap Bintang tetap tegar seperti biasanya. Setelah Brayan memberi nasehat pada Bintang, tiba-tiba ada notifikasi tanda pesan masuk dari hp Bintang, Bintang langsung membuka layar handphone nya dan ternyata pesan tersebut dari sahabatnya Dinda, Bintang langsung membuka isi pesannya yang ternyata sebuah video, bintang mulai menekan tanda memutar lalu muncullah sosok yang membuat hatinya tidak tenang sejak tadi, Bintang melihat dimana Fatma dan Wira tengah beradu argumen seperti biasanya, namun yang membuat Bintang langsung kaget dan berdiri dimana mama nya dengan lantang meminta agar papa nya segera menjatuhkan talak pada mamanya, Bintang langsung berdiri dan melempar ponselnya tanpa melanjutkan isi dari kelanjutan dari video yang Dinda kirimkan. Rayan yang melihat Bintang keluar dengan terburu-buru dan mengemudi mobil Rayan sendiri tanpa menggunakan supir membuat Rayan khawatir, Rayan ikut berlari dan mengambil kunci mobil yang lainnya dan menyusul Bintang, Rayan sangat khawatir dengan keselamatan Bintang karena Bintang melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi, Bintang berharap papa nya belum melakukan apa yang diMinta oleh mamanya. Saat Bintang ingin membelokkan mobilnya ke arah rumah tiba-tiba ada anak kecil yang lewat tanpa melihat mobil Bintang yang sedang melaju kencang, Bintang yang kaget langsung membanting setir mobil ke kanan dan menabrak pohon besar yang tak jauh dari rumahnya, Brayan yang melihat itu langsung mengerem mendadak dan turun dari mobil. "Beby, Beby…! Kamu… "Dady..! Hubungi Dinda..cepat!!!" Pinta Bintang dengan suara seraknya, Bintang masih ingat dengan video itu kalo mama nya meminta cerai, Rayan langsung mengambil ponsel Bintang dan melakukan panggilan pada Dinda. Tutt tutt tutt "Hallo Bin, Lo dim.. "Cepat sekarang siapapun suruh kesini, Bintang kecelakaan di jalan simpang dekat rumah nya!" Ucap Rayan datar memotong ucapan Dinda, Dinda yang mendengar kabar tersebut langsung berlari keluar sambil berteriak mengajak Fatma dan Wira agar mengikuti nya. Dinda segera melajukan mobilnya menuju simpang dekat rumah Bintang, hanya memerlukan 10 menit perjalanan, Dinda sampai di simpang tersebut. Fatma dan Wira yang melihat mobil kecelakaan langsung turun dan berlari ke arah Bintang dan Rayan, begitupun dengan Dinda, Dinda juga ikut berlari ke arah mereka. "Bintang……!!!" Teriak Fatma syok saat melihat bintang sedang di pangkuan seorang pria dengan di tangan serta kening nya. "Siapa kamu?" Tanya Wira datar, "Maaf, kebetulan saya tadi mau lewat di sini, dan ternyata di depan aku melihat ada kecelakaan yang ternyata korbannya seorang gadis, jadi saya menolongnya dan di minta agar menghubungi keluarga nya!" Jawab Brayan dengan tak kalah datar nya, Bintang yang masih bisa mendengar perkataan Brayan merasa lega karna Brayan mengatakan seperti tak mengenalnya. Dinda langsung menangis saat melihat keadaan sahabatnya yang seperti ini, Dinda juga merasa kasihan karna kehidupan Bintang yang terbilang cukup mewah ternyata selalu dipenuhi oleh ujian. " Mam…mah!! " Lirih Bintang dengan memaksakan diri untuk bertahan, "Sayang… Sayang maafkan mama Nak, tolong maafkan mama, dan mama mohon jangan tinggalkan mama Sayang, mama menyesal karna tidak pernah memperhatikanmu, mama janji akan menebus kesalahan mama sama kamu Bintang, hiks hiks " Fatma terus menangis sambil mencium tangan Bintang walau masih berlumuran darah, Bintang hanya mendengarkan saja tanpa menjawab permintaan maaf Fatma, Bintang masih terus berusaha bertahan menahan sakit di kepala serta di tangannya yang kebetulan tangan yang sakit dipegang oleh mamanya. "Pah..! Panggil Bintang yang masih dengan suara serak nya karna memaksakan diri untuk bicara, Wira yang mendengar Bintang memanggil nya langsung menatap wajah anak satu-satunya. "Pap…pah jangan menceraikan mam..mah, aku tidak mau memiliki orang tua yang terpisah!" Pinta Bintang dengan mencoba lebih bertahan lagi. "Iya Sayang, kamu tidak perlu mengkhawatirkan kami, kami tidak akan bercerai kok, kamu yang kuat ya, kita ke rumah sakit" kata Wira dengan suara lembutnya, Wira kembali merasa merasakan penyesalan saat mengingat dimana tangannya dengan keras menampar wajah cantik Bintang, Bintang yang mendengar perkataan Wira merasa lega karna dirinya belum terlambat, memang benar kenyataannya, saat Fatma terus memaksa agar Wira menjatuhkan talak padanya, Wira hanya diam saja, entah kenapa Wira merasa berat mengikuti permintaan Fatma, hingga Fatma meminta pengacara nya untuk datang kerumah, Wira masih belum menjatuhkan talak. namun belum juga pengacara Fatma datang tiba-tiba Dinda berlari keluar setelah menerima panggilan masuk yang Fatma sendiri tidak tau siapa si penelepon nya, dan Fatma baru mengetahui sekarang setelah melihat keadaan Bintang, Bintang yang merasa lega tiba-tiba dengan pelan menutup matanya karna sudah kuat menahan rasa sakit nya. "Tidak…tidak….! Bintang…"
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN