Suara siulan memenuhi seisi rumah Rio. Bukan, itu bukan suara Rio. Melainkan itu adalah suara Raga. Malaikat laki-laki itu baru saja tiba di rumah setelah pulang dari sekolah. "Kata manusia, bersiul di malam hari itu pamali." tegur Rio pada Raga yang baru tiba di dapur buat mengambil minum. Raga belum menyahut karena dia lebih memilih menghabiskan minumannya terlebih dulu. Malaikat itu langsung bergabung dengan Rio yang sedang menikmati makan malamnya usai memasukkan botol air mineral ke dalam lemari pendingin lagi. "Itu kata manusia, aku 'kan Malaikat." balasnya disertai kekehan tawa yang membuat Rio hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tapi kita hidup di dunia manusia." Tidak ada jawaban dari Raga, dia hanya mengangguk-angguk paham. Raga lebih tertarik buat menikmati buah ape