Di bawah pohon asem, Raga melihat Shilla sedang menikmati embusan angin yang memainkan rambut panjangnya. Malaikat cantik itu tiba-tiba memintanya untuk bertemu di sini, dan hal itu membuat Raga heran. Karena biasanya Shilla hanya ingin bertemu dengannya secara pribadi kalau ada sesuatu yang mendesak atau sesuatu penting yang harus segera diselesaikan. Sedangkan sekarang, Raga tidak tahu apa yang bakal Shilla bahas. Dari kejauhan, Shilla melambaikan tangannya ke arah Raga. Seolah-olah Malaikat itu memintanya datang padanya. Namun sayangnya Raga menolak, dia menggelengkan kepalanya dan membiarkan Shilla menikmatinya. Raga lebih suka menjadi penikmat saja. Lagian kapan lagi dia bisa melihat momen seperti ini? Belum tentu bulan depan dia akan melihat lagi. Tak berselang lama, Shilla menyuda