Karena tidak memiliki tujuan yang pasti, Ify akhirnya mengajak Rio pergi ke perpustakaan umum. Setidaknya di sana tidak panas dan bisa bebas berlama-lama. Ify sudah memilih beberapa buku bacaan. Dari buku pengetahuan alam, sejarah, biografi dan bahkan novel pun ada di meja tempat Ify berdiam diri. Sementara Rio, lelaki itu cuma mengambil beberapa novel fantasi.
Keduanya sama-sama sibuk membaca sambil sesekali melihat ke arah ponsel. Keduanya sangat tenang, lebih tepatnya tenang karena keadaan. Namanya juga di perpustakaan, jadi wajar saja kalau tidak ada suara sama sekali. Bahkan ketika membalik halaman buku pun, mereka semua sangat berhati-hati karena takutnya menimbulkan suara lalu mengganggu konsentrasi orang lain.
Bagi Ify, ini sangat menguntungkan karena dia tidak perlu mendengar oc
