Rosemary VI: Dizzying Like A Maze

1524 Kata
Laporan mengenai hilangnya dua wanita muda dua bulan yang lalu itu baru saja dilaporkan oleh dua pihak yang berbeda. Laporan pertama berasal dari sebuah kantor dimana salah satu karyawan mereka telah absen selama kurang lebih lima minggu. Kecurigaan pihak kantor bermula saat mereka pergi ke rumah sewa tempat salah satu karyawan mereka itu tinggal. Dan pemilih rumah sewa itu mengatakan hal yang sama. Sang pemilik rumah sewa mengatakan bahwa wanita muda yang menyewa rumahnya itu sudah lama sekali tidak nampak. "Itu benar, nona Zhao adalah wanita muda yang baik dan ramah. Dia akan selalu menyapaku ketika kami bertemu. Dia juga tidak pernah menunggak uang sewa." Pemilih rumah susun itu berkata, "Kontrak sewanya masih tersisa empat hingga lima bulan ke depan. Dan ketika aku tidak lagi melihatnya, aku pikir dia kembali ke kampung halamannya. Barang-barangnya juga masih tertata rapi di rumahnya." Setelah menyelidiki kasus hilangnya nona Zhao itu, letnan Chen dan para juni-o-rnya memutuskan untuk melihat isi rumah nona Zhao. Dan tentu saja, parfum bermerek CH dengan aroma Rosemary ada di meja riasnya. Satu lagi wanita muda yang dilaporkan hilang, dia adalah seorang siswa menengah atas yang sudah duduk di kelas tiga. Yang melaporkan bahwa siswa itu menghilang adalah seorang suster disebuah panti asuhan yang ada di distrik X. Diketahui bahwa gadis remaja itu menghilang sekitar dua atau tiga minggu yang lalu. "Jika dia tidak kembali ke panti asuhan selama waktu tiga minggu itu, kenapa suster tidak langsung melaporkannya pada kami?" Tanya letnan Chen. Suster itu sudah cukup berumur, jadi responnya sangat lambat, "Dia berkata bahwa dia akan mengikuti karya wisata yang di adakan oleh sekolahnya. Itu terjadi dua atau tiga minggu yang lalu. Dia berkata bahwa dia akan pergi selama dua minggu. Seseorang mengirimkan pesan padaku melalui ponsel dan mengatakan bahwa ZhenZhen akan tinggal selama tiga hari lagi. Tapi ini sudah lewat tiga hari dan aku masih belum mendapatkan kabar darinya." "Suster, boleh aku melihat pesan itu?" Suara Letnan Chen sangat lembut ketika dia berkata, "Kami akan berusaha mencari keberadaan ZhenZhen." Ya, nama gadis itu adalah ZhenZhen. Dia adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal disebuah panti asuhan sejak kecil. Walaupun memiliki keterbatasan dalam hal materi, tapi ZhenZhen ini memiliki bakat dalam menyanyi. Dia adalah vokalis utama sebuah paduan suara di gereja. Suster yang berusia sekitar lima puluh hingga lima puluh dua itu menyerahkan ponselnya. Itu bukanlah ponsel pintar melainkan ponsel tua dengan tombol yang timbul disana-sini. "Silahkan." Kata suster itu. Letnan Chen mengambil ponsel itu dan mulai membaca pesan singat di dalamnya. Ekspresinya bahkan tidak lagi menunjukkan ekspresi 'sedikit terkejut' ala Letnan Chen ketika dia melihat bahwa nomor ponsel yang digunakan untuk mengirim pesan itu adalah nomor ponsel yang tidak terdaftar. Di layar ponsel tua itu tertulis, "Halo suster, aku adalah teman ZhenZhen, Yang Nian. Aku mau mengabari bahwa kami harus tinggal lebih lama di tempat karya wisata. ZhenZhen menyuruhku mengirim pesan ini padamu karena ponselnya kehabisan daya." Mengirim pesan seperti ini ke seorang suster berusia separuh abad yang buta teknologi, tentu saja sama halnya dengan melempar makanan pada orang buta. Dia akan mengambil makanan itu tanpa tahu apakah itu makanan beracun atau tidak. "Awalnya aku merasa itu benar-benar Yang Nian. Aku kenal dengan gadis itu, dia sering beribadah di gereja kami. Tetapi setelah tiga hari berlalu dan ZhenZhen tidak pulang, aku mulai merasa bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi." Kata suster itu. Ya, hari dimana suster itu menerima pesan singkat dari Yang Nian palsu adalah hari dimana dia tidak lagi bisa bertemu dengan ZhenZhen. "Aku pergi ke rumah Yang Nian dihari berikutnya, tetapi Nian Nian mengatakan bahwa mereka telah kembali dari tempat karya wisata seminggu yang lalu." Suster itu menyeka air matanya menggunakan sapu tangan tua yang sudah kusam. (Nian Nian nama kecil Yang Nian) Jika sang penculik berusaha untuk menculik ZhenZhen, lalu untuk apa dia mengirimkan pesan singkat pada suster tua yang buta teknologi? Letnan Chen memberikan sapu tangannya pada suster itu untuk menggantikan sapu tangan tua yang sudah kusut dan basah karena air mata sang suster, "Itu karena dia ingin mengulur waktu." Jing Yi dan Si Zhui, "Apa maksudnya?" "Jika ZhenZhen tidak kembali sebelum hari yang telah ditetapkan tanpa adanya kabar, maka pihak panti asuhan pasti akan mencarinya." Letnan Chen berkata, "Tetapi ada pesan singkat yang memberitahu suster bahwa dia akan terlambat kembali ke panti asuhan. Jadi pihak panti asuhan akan mengira itu adalah hal yang wajar." Si Zhui membuka matanya lebar-lebar dan mengangguk, dia mulai berpendapat, "Itu benar. Jika kita terlambat pulang ke rumah dan memberi tahu orang tua kita, maka mereka tidak akan khawatir dan hanya akan menunggu kedatangan kita dengan tenang. Tapi jika kita tidak meberi kabar, maka orang tua kita akan panik dan mulai mencari kita." "En. Itu semua dilakukan untuk mengulur waktu." Kata letnan Chen. Suster yang masih terisak itu segera mengambil tangan letnan Chen dan berkata, "Dia adalah gadis malang. Dia tidak pernah mengenal kedua orangtuanya. Dia besar di panti asuhan sebagai gadis yang baik dan cerdas. Aku mendengar ada banyak kasus penculikan dan kemalangan yang meninpa para gadis muda. Aku benar-benar tidak berharap dia bernasib demikian. Aku mohon letnan untuk menemukannya." Suster itu menitihkan air matanya, tampak sedih dan tak berdaya, "Tuhan akan membalas kebaikan kalian. Tolong bantu kami menemukan ZhenZhen kami yang malang itu." Letnan Chen adalah orang yang tidak pandai berkata-kata manis dan menghibur. Jadi dia hanya bisa memasang ekspresi kaku ketika berkata, "Kami akan berusaha." Letnan Chen, "Tapi, bisakah kami melihat kamar ZhenZhen. Kami membutuhkan sesuatu untuk dipastikan." Suster itu mengangguk dan langsung menunjukkan kamar sederhana milik ZhenZhen. Tidak ada banyak barang di kamar milih ZhenZhen itu. Hanya ada satu tempat tidur super sempit dengan boneka kelinci usang di kepala ranjang. Mungkin itu adalah boneka yang dia simpan sejak dia kecil. Letnan Chen langsung menuju ke sebuah meja belajar yang juga berfungsi sebagai meja rias. Dan dia menemukan apa yang dia cari. Itu adalah parfum berharga murah yang memiliki aroma Rosemary. "Sebenarnya apa yang salah dengan Rosemary? Kenapa semua korbannya adalah pencinta wangi Rosemary? Lihat saja, pertama adalah Da Yu, yang kedua adalah Chu Hua, yang ketiga Zhen Ning, tetapi sebelum itu sudah ada dua gadis hilang. Satu seorang wanita muda yang berprofesi sebagai salah satu karyawan di perusahaan swasta dan yang satunya adalah gadis remaja berusia delapan belas tahun. Mereka semua adalah pecinta aroma Rosemary." Kata Jing Yi. "Kasus ini terlalu membingungkan. Jejak yang ditinggalkan oleh pelaku sangat samar. Dia bahkan dengan berani mengelabuhi kita." Ujar Si Zhui. Rapat dadakan oleh tim investigasi yang sengaja dibentuk untuk menangani kasus besar ini berlangsung tepat pukul delapan malam. Letnan Chen adalah pemimpin tim investigasi khusus ini. Dia tampak duduk dan larut dalam pemikirannya sendiri. Ada pula direktur Wang, si penyuka tanaman hias yang ikut rapat. Sementara anggota-anggota lainnya tampak duduk dan mendengarkan penjelasan Jing Yi. Jing Yi berbicara di depan papan tulis berwarna putih yang telah ditempeli foto-foto para korban. Ada pula foto Hu Jixin yang masih berstatus sebagai saksi. Jing Yi, "Laporan dari dua orang dalam beberapa hari yang lalu telah menambah jumlah korban. Sekarang sudah ada lima korban. Walau kita tidak tahu motif dan apakah dia adalah satu orang yang sama, kita harus mencegah korban berikutnya." Letnan Chen berdiri dan memberi isyarat pada Jing Yi untuk diam. Dia adalah tipikal orang yang malas untuk tampil di depan umum, tapi kali ini letnan Chen mengabaikan fakta itu. "Aku akan membagi fokus utama penyelidikan kita ini menjadi tiga bagian." Kata letnan Chen. Letnan Chen tampak menuliskan nama-nama para korban menurut urutan tertentu. Dia kemudian berkata, "Fokus pertama adalah 'hilangnya tiga wanita muda secara misterius', fokus kedua adalah 'bunuh diri yang dilandasi oleh paksaan' dan fokus ketiga adalah 'penemuan mayat wanita di kaki bukit.' Fokus pertama dan fokus kedua memiliki hubungan yang erat. Dari buku harian yang dikirim oleh Chu Hua, kita bisa menarik kesimpulan bahwa alasan kematian Chu Hua dan Zhen Ning dengan hilangnya Da Yu adalah karena satu orang." Letnan Chen, "Sementara itu, dua wanita yang dilaporkan menghilang kemarin berpotensi terhubung dengan pelaku yang sama jika kita melihat dari pola penculikan." Pola sang penculik adalah gadis penyuka aroma Rosemary, selain itu penculik juga sama-sama mengirimkan aba-aba melalui pesan singkat. Pesan singkat untuk bunuh diri pada Chu Hua dan Zhen Ning, serta pesan singkat secara harus untuk "menculik" ZhenZhen ke suster panti asuhan. "Lalu bagaiman dengan mayat yang kau temukan kemarin Xiao Yu?" Tanya direktur Wang pada letnan Chen. "Dia juga penyuka aroma Rosemary. Dia juga diketahui menghilang selama beberapa minggu dari perusahaannya. Tetapi mayatnya berhasil ditemukan." Kata letnan Chen. "Bukankah kalau begitu, fokus satu hingga fokus tiga terhubung melalui benang merah "Rosemary"?" Kata Si Zhui. "Kau benar. Jadi orang yang mengubur mayat wanita dengan gaun pengantin itu adalah tersangka yang kita cari." Timpal Jing Yi. Sejauh ini hanya ada Hu Jixin sebagai saksi sekaligus kandidat tersangka. Tetapi dari alibi pemuda itu, dia benar-benar bersih. "Pertama, selidiki orang-orang yang berhubungan dengan korban setidaknya seminggu sebelum korban menghilang atau sebelum korban meninggal. Kedua, jika kalian mendapatkan fakta bahwa orang yang bersangkutan itu terkait atau memiliki riwayat kejahatan, maka bawa dia untuk di mintai keterangan." Letnan Chen, "Ketiga, penyidikan ini akan kita lakukan secara terang-terangan untuk mencegah pelaku mengambil korban berikutnya. Dan yang terakhir, awasi Hu Jixin. Selidiki latar belakangnya lebih jauh lagi."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN