Bab 73

1528 Kata

September semakin di depan mata, dan Mia semakin sibuk. Kesibukan itu membuat Mia tak terus mengingat kejadian delapan hari yang lalu. Setiap hari, pekerjaannya mencari pakaian yang akan digunakan photoshoot nanti, mematangkan konsep yang telah dia pikirkan, berbicara dengan kru lain, agar apa yang ada di otaknya bisa benar-benar terwujud. Wanita itu sangat sibuk hingga terkadang melupakan jadwal makan siangnya jika bukan Naomi atau Pram yang mengingatkan. “Lo bener-bener susah banget dibilangin,” oceh Pram, membuat Mia memutar bola matanya dengan malas. Ini bukan pertama kalinya, namun, kesekian kalinya sehingga Mia merasa bosan. “Lambung lo itu cuma satu, kalau rusak lambung, siapa yang mau lo pake? Lambung tikus?” Pram meletakkan kotak makan siang yang telah dibuka. “Apaan sih?! Or

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN