“Apa yang Mia tanya sama kamu?” tanya Mike setelah mereka selesai membahas pekerjaan. Nala kini merasa segan dengan Mike, dan dia juga sadar seharusnya dia tidak mengatakan apapun tentang Mike tanpa seizin pria itu sendiri. “Kamu mendengarku, Nala?” tanya Mike lagi. Nala melipat bibir, resah. Tangannya yang saling tertaut di atas pangkuan pun saling menggenggam erat. “Mia bertanya, apa Anda pernah dekat dengan perempuan lain sebelumnya.” “Jawabanmu?” “Tidak, saya mengatakan jika Anda tidak pernah dekat dengan siapa pun, bahkan dengan klien Anda sekali pun.” Mike melepas kacamata bacanya, memijat pangkal hidungnya untuk meredakan pusing yang memukul kepala. Mia sedang cemburu dan Mike menyadarinya. Namun, Mike belum memiliki kesempatan untuk menjelaskannya, dan dia juga tidak yakin M

