Willy membuka pintu apartemen yang telah lama dia tinggalkan, dan mulai hari ini akan pria itu tempati lagi. Sebenarnya Willy bisa tinggal di rumah, namun, pria itu lebih memilih tinggal di apartemen dengan alasan lebih dekat dengan kantor.
Meletakkan koper di ruang tengah, pria itu melangkah ke dapur untuk mengambil soda. Siang ini terasa sangat panas, dan tenang saja, soda itu masih baru karena orang suruhannya telah membuang yang lama. Saat mengambil kaleng soda, bola mata Willy tertuju pada kotak transparan dengan kue yang sudah terlihat buruk. Bibir pria itu bungkam hingga pintu lemari es tertutup kembali.
“You win, Mia,” lirihnya, disusul kekehan mengejek yang ditujukan untuk dirinya sendiri.
“Bahkan alasan gue tinggal di sini lagi karena lo.” Dekat dengan kantor itu hanya alasan
