Kaki Mia bergetar ketika Willy menampar bibir va.ginanya. Mulutnya yang dibungkam oleh jari telunjuk dan jari tengah Willy tak mampu meneriakkan rasa sakit dan ngilu yang dia dapat. Willy memukul bibir vag.ina Mia berulang kali hingga kulit Mia perlahan menjadi merah. Kedua jari Willy juga bergerak semakin masuk, hampir menyentuh pangkal tenggorokan Mia. “You're a fu.cking slu.t, Mia. Sinta's slu.t blood runs deep in your di.rty body.” Willy menekan kedua jarinya yang berada di dalam mulut Mia sebelum mengeluarkannya. Sarung tangan latex yang Willy pakai pun terlihat basah karena liur Mia. Mia terengah-engah, tidak bisa menghirup oksigen saat Willy mengacak-acak mulutnya, menekan pangkal tenggorokan ataupun menggelitik langit-langit mulut Mia. Willy tertawa saat melihat v a g i n a M

