Waktu berlalu sebagaimana mestinya, meski beberapa orang menganggap terlalu cepat atau sebaliknya. Namun, itu bukan hal yang perlu diperdebatkan.
Bagi Mia sendiri, waktu berlalu seperti biasa, menempa dan membentuknya menjadi Mia yang sekarang. Banyak hal yang telah datang dan berlalu, tak semuanya menyenangkan dan menyedihkan, terkadang merasa tak berguna. Namun, Pram tak pernah lelah untuk selalu berdiri di sisinya, menguatkan Mia, dan menyakinkan Mia untuk terus melangkah.
“Thanks udah selalu ada buat gue, nemenin gue, selalu ada kapan pun gue butuh, masakin gue dan nggak pernah nyakitin gue. Gue nggak tahu apa akhirnya gue nemuin orang yang tepat atau …. Thanks, Pram.”
Pram menggenggam tangan Mia lebih erat, melabuhkan kecupan lembut agar Mia semakin merasakan kehadirannya.
“You’
