Bertubi-tubi

1242 Kata

Nyatanya kebahagiaan itu hanya singgah sebentar layaknya senja yang datang di antara siang dan malam. Keindahan senja membuat siapa saja takjub saat menatapnya. Senja memang memberikan kedamaian. Senja selalu menyuguhkan ketenangan. Tapi dia hanya datang sebentar saja. Dia enggan berlama-lama meski semua orang menyukainya. Setelah lama menanti di siang hari, senja pun datang. Namun kemudian dia berganti menjadi pekatnya malam. Seperti itu juga hidup manusia. Berjuang di kala matahari mulai terbit, menikmati hasilnya di waktu senja, dan kehilangannya saat malam tiba. Ya, memang hanya sesingkat itu. “Hanin...!” sang mama memanggil Hanin dengan suara pelan.  Hanin tidak menjawab dan masih terpekur dengan tubuh menggigil. Kedua tangannya masih berlumuran noda darah. Lidahnya sudah kelu dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN