Amor Cafe. Derap langkah milik wanita itu sontak memenuhi ruangan yang sepi ketika tubuh rampingnya yang berbalut gaun ketat hitam selutut masuk ke dalam kedai. Surai pirang panjangnya ia biarkan terurai dan jatuh melewati kedua bahunya ketika seluruh pasang mata di dalam ruangan kini beralih kepadanya. Penampilannya yang tampak mencolok dengan lipstik merah menyala dan rona merah muda dari blush on di kedua pipi tirusnya benar-benar tidak cocok dengan tempat yang notabene nya diisi oleh pria. Ia jelas menjadi santapan empuk bagi mata-mata pria yang haus akan wanita. Namun, wanita itu sama sekali tidak melihat ke arah lain. Langkahnya terhenti di sebuah meja bundar yang ada di sudut ruangan. Tepat di depan seorang pria bertubuh kurus dengan kemeja putih panjang dan dasi abu-abunya yang b