Sekembalinya ke café, para pegawai cukup terkejut dengan pemiliknya yang tampak memiliki suasana hati buruk. Mereka tahu bahwa Rania hampir setiap hari berkunjung menjenguk temannya yang sakit. Mungkin dia kelelahan, pikir mereka. Tetapi sebetulnya bukan itu, karena Rania kesal sekali, Sinta terus-menerus mengirimi foto dan memperbarui informasi tentang dia dan Dirga. Rania tahu, mereka tidak sendirian dan masih ditemani beberapa rekannya. Entah kenapa gadis itu senang sekali pamer saat Sinta dan Dirga melakukan kegiatan bisnis mereka bersama. “Tuh Tante Rania di sana!” tunjuk Renjana yang sore itu membawa putra putrinya datang ke café Rania. Mereka segera menghambur mendekati Sang Tante. Rania sebisa mungkin memperlihatkan wajah senang, dan menyajikan gelato untuk kedua keponakannya ter

