Rania memeriksa keuangan bisnisnya melalui laptop saat tengah menunggu pesanan sarapannya. Saat ini gazebo yang ditempatinya juga sudah tidak ada lagi bungan tersisa. Seperti… Sepertinya Dirga sudah benar-benar pergi seperti yang diminta. Gadis itu lantas memeriksa kalender. Sebentar lagi akhir bulan. Dia sepertinya harus segera kembali ke Jakarta untuk mengurus bisnisnya. Kemarin setelah beranjak lagi ke alun-alun Malang, Rania langsung kembali ke penginapan. Rencana yang disusunnya untuk membelikan oleh-oleh juga batal. Entah kemana semangatnya berpetualang tiba-tiba hilang begitu saja setelah pertengkaran dengan lelaki itu dan tak pernah melihat sosoknya lagi. “Mh… Dirga masih di kamarnya?” tanya Rania, berusaha terdengar sesantai mungkin. Pegawai itu tampak berpikir sejenak. “Belum