Bug.
Bug.
Bug.
Entah sudah berapa pukulan yang sudah dilayangkan Aksa kepada Reymond. Sampai akhirnya Reymond tersungkur di lantai, dengan darah yang mengalir di bibirnya.
"Bangun lo, b*****t!" bentak Aksa. Matanya menyiratkan kemarahan yang begitu besar.
Reymond hanya diam tak berdaya, tangannya mengusap darah yang mengalir dari bibirnya.
Aksa berjongkok, lalu dengan kasarnya dia menarik kerah baju Reymond.
"Bertahun-tahun, lo kerja sama gue. Tapi baru kali ini, gue kecewa sama lo Rey." ucap Aksa, dengan tatapan yang begitu tajam.
"Gue nyesel, nitipin Naya ke lo, waktu itu. Lo ingkar sama amanah gue Rey. Gue gak nyangka, kalau lo punya sifat sebejat ini."
"M-maaf." ucap Reymond terbata-bata.
"Maaf lo gak ada gunanya. Tanggung jawab sekarang, dia hamil anak lo." ketus Aksa.
"I-
