Bagas terlihat fokus menyetir mobilnya sambil tidak berhenti tersenyum dari tadi. Sepanjang mengemudikan mobilnya itu, dirinya hanya menggunakan satu tangan karena tangannya yang satu lagi tidak lepas dari genggaman Arum dari mereka masuk ke dalam mobil lima belas menit yang lalu. Setiap kali Bagas mendapatkan kesempatan untuk melirik ke arah Arum, ia berusaha menahan tawanya saat menyadari bahwa wanita yang duduk di sampingnya itu tidak berhenti menatap dirinya. Menyadari Bagas yang terlihat ingin ketawa tentu saja membuat Arum kesal. Ia menggunakan tangannya yang lain memukul lengan Bagas sambil memasang wajah cemberut. “Kenapa sih ketawa kaya gitu?” Tanya Arum dengan nada kesal. “Emangnya ada yang aneh di muka aku?” lanjutnya bertanya. Bagas hanya memberikan gelengan sambil menahan