Tangan Bagas perlahan mulai bergerak turun ke arah b****g Arum dan dengan satu gerakan saja tubuh Arum sudah naik ke dalam gendongan Bagas dengan kedua kakinya yang melingkar di pinggangnya. Tanpa melepaskan tautan bibir mereka yang saling menyesap, Bagas membawa tubuh Arum bergerak keluar dari dapur hendak menuju ke arah kamarnya. Baru saja tangan Bagas akan meraih gagang pintu kamarnya, bunyi bel menghentikan pergerakan Bagas dan Arum saat ini. Arum menatap panik saat menyadari ada yang datang ke apartemen mereka saat ini. “Siapa sih yang dateng?” gerutu Bagas dengan posisinya yang masih menggendong tubuh Arum saat ini. Begitu terdengar bunyi pin tengah ditekan dari luar, Arum bergerak cepat turun dari gendongan Bagas dan merapikan pakaiannya yang cukup berantakan akibat kegiatan mere