"Cecil, ada apa denganmu? Mengapa kau sungguh ceroboh?" Sabin seketika menghampiri begitu barisan dibubarkan. Sebagai teman yang baik, dia tentunya mencemaskan sahabatnya itu. Sherly langsung menghela nafas lega lalu mendudukkan dirinya ke tanah. Demi apapun, kakinya terasa seperti jelly sekarang saking syocknya. "Aku terkejut." Gumam Sherly yang sebenarnya tak menjawab pertanyaan Sabin. Sabin mengerjapkan mata dua kali lalu menenlengkan kepala bingung. Temannya yang tampak begitu semangat tadi berubah menjadi tak fokus. Bahkan ia bisa melihat mata Cecil tampak kosong. "Terkejut kenapa?" 'Karena aku tak menyangka dia adalah seorang jenderal.' Tentu saja jawaban itu hanya ia katakan dalam hati. Sherly tak pernah mengira bahwa akan ada orang yang pernah bersinggungan dengannya berada d