"Apa?! Amira meninggal?! " Andini hampir limbung mendengarnya. Ini pasti mimpi kan? tidak mungkin Amira meninggal. "Rama baru saja menelponku ma. Amira kecelakaan dan mobil yang ditumpanginya meledak jatuh ke bawah jurang. Jasadnya sampai tidak dikenali lagi. Kita harus menyusul Rama. Dia membutuhkan kita" ujar Bara sambil menahan tubuh mamanya yang hampir terjatuh. "Ayo kita kesana. Mama akan memastikan jika itu benar-benar Amira. Mama sangat yakin jika Amira masih hidup" Mereka segera pergi ke rumah sakit. Disana Rama menangis tergugu di depan kamar jenazah bersama Rian. "Rama!! katakan pada mama jika Amira baik-baik saja kan?" tanya Andini sambil memegang kedua bahu anaknya. Rama tidak menjawab. Dia hanya menangis terisak-isak. Andini menjatuhkan tangannya. Dia berlari masuk ked