"Bagaimana keadaan menantu saya dokter? apa dia baik-baik saja? " tanya Andini. "Maaf ibu Amira mengalami keguguran" jawab dokter itu. "Apa?! " semua orang terkejut mendengar Amira keguguran terutama Rama. Kakinya membeku di tempatnya. Andai saja dia tidak mendorong Amira pasti semua ini tidak terjadi. "Tidak mungkin!! ini tidak mungkin!! Amira!! " tangis Andini pecah saat itu juga. Dia langsung menemui menantu kesayangannya itu di dalam kamar rawatnya. Amira hanya menangis dalam diam saat Andini memeluknya. Sedangkan Rama hanya bisa melihatnya dari luar. Seperti ada batu yang menghantam dadanya. Itulah yang dia rasakan saat ini. "Tidak.. anakku.. anakku.. " Rama meremas rambutnya frustasi. Dia sangat kacau hari ini. Kedua tangan ini sudah membunuh darah dagingnya sendiri. Dia adal