Mobil yang Sona kemudikan hampir tiba di sekitar tempat tinggal mereka. Dari kejauhan, mereka melihat Bayu sedang berdiri di depan pagar rumah Rio. Tampak jelas kalau pria itu terlihat ragu. Tak lama kemudian, Sona menghentikan mobilnya tepat di depan rumahnya. "Kamu mau nyamperin Bayu?" Alin mengangguk. "Kita udah sepakat, kan, agar aku membereskan urusan kami dengan baik? Biar nggak ada yang mengganjal lagi." Sona menghela napas sejenak. "Setelah tadi membicarakan pria lain, sekarang kamu mau ketemuan sama Bayu?" "Mas Sona nggak percaya sama aku?" "Percaya." "Ya udah, nanti aku telepon kalau kami udah selesai bicara." "Jangan lama-lama, aku tunggu," pinta Sona. "Iya Sayang, iya. Sana masuk gih." Alin kemudian secepatnya turun sebelum Bayu pergi, karena pria itu seperti hendak pe