"Alin...." Suara itu mulai terdengar oleh Alin saat dirinya sudah keluar dari rumah sakit. Ia yang baru saja hampir meng-klik order pada taksi online, membatalkan niatnya saat suara seseorang yang sedari tadi memanggilnya terus terdengar. Lebih tepatnya suara wanita.
Sampai pada akhirnya, Alin menyadari ternyata seseorang yang sedari tadi memanggilnya adalah orang yang dikenalnya. Diana, teman sekolahnya dulu yang kini sudah menikah sekaligus menetap di kota ini, tiba-tiba menghampirinya.
Alin yakin dirinya tidak salah lihat.
"Diana?" kata Alin saat temannya itu sudah ada di hadapannya.
Diana tampak ngos-ngosan. "Astaga. Ternyata beneran kamu, Lin. Awalnya aku pikir salah lihat, karena kamu dipanggil-panggil diam aja."
"Aku nggak dengar, sumpah. Maaf ya, aku baru dengar pas udah kelua
