Bab 86 - Sedikit Ancaman

1823 Kata

"Mas Bimo...." Sona terus saja meledek Alin, padahal mereka sudah tiba di apartemen Sona sejak dua puluh menit yang lalu. "Sampai kapan Mas Sona terus meledekku? Sumpah ya, aku komunikasi sama Mas Bimo belakangan ini doang, itu pun atas permintaan Fika. Aku pun sebenarnya nggak minat ke tahap lebih jauh, buktinya aku menolak pas diajak ketemuan. Siapa sangka kami malah ketemu secara nggak terduga pagi ini," jelas Alin. Entah kenapa ia merasa perlu menjelaskannya agar Sona tahu hal ini. "Aku merasa kami nggak cocok, makanya udah jarang balas chat-nya lagi. Apalagi sekarang kita udah balikan. Mana mungkin aku meladeninya?" sambung Alin. "Iya, iya, Sayang. Aku percaya," jawab Sona. "Mas Bimo...." Sona malah lanjut meledek Alin. "Berisik! Ah, seharusnya aku nggak usah ikut ke sini. Seharus

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN