Waktu menunjukkan pukul sebelas malam, tapi Alin tidak peduli akan hal itu. Ia masih berada di kamar Sona.
Sejujurnya Alin masih antara percaya dan tidak percaya terhadap apa yang Sona lakukan beberapa saat yang lalu. Ya, pria itu menenangkannya, bahkan menawarkan pelukan hangat yang belum pernah Alin rasakan dari pria selain Bapak dan kakaknya.
Alin yang memang sangat frustrasi spontan bersandar ke tubuh Sona. Tangisannya sampai membuat kaus bagian atas pria itu basah.
Dan yang Sona lakukan itu sangat berarti bagi Alin, terbukti kini Alin sudah merasa lebih baik. Tangisnya sudah sepenuhnya mereda dan yang tepenting tak ada sisa-sisa tangis lagi di wajahnya. Alin bahkan melupakan fakta bahwa hubungannya dengan Sona tidak begitu baik.
"Bisakah Mas Sona mengirimkan rekamannya ke nomorku?
