Andre duduk membaca proposal yang dikirimkan kakaknya. Dia yakin Pahlevi Bimantara telah tahu siapa dirinya. Siapapun yang sudah bertemu Raka dan Andre, pasti akan melihat kemiripan mereka berdua, meski postur dan garis wajah mereka memiliki sedikit perbedaan. Tapi garis wajah Bagaskara Ranuwijaya tercetak jelas di wajah kedua anak lelakinya itu. Andre berpikir keras. Bukan tentang isi proposal tersebut. Tapi bagaimana mengulur waktu agar keluarga Bimantara tak mendekati ayah maupun kakaknya sebelum dia kembali ke Indonesia. Dia tak ingin keluarganya tahu tentang hubungannya dengan anak perempuan Bimantara yang hanya sebatas sandiwara saja. Dia mengirim balasan pada kakaknya. Memberikan beberapa catatan untuk Raka sebagai bahan pertimbangan. Raka memang selalu memberitahu apapun padanya