“Mama, Papa belum bangun?” tanya Evan yang sudah duduk manis di meja makan.
“Papanya masih ngantuk, semalem pulang larut, jadi tadi tidur lagi habis subuh. Kamu sarapan dulu aja.”
“Mami kira menginap dia.”
“Mungkin cepet selesai, Mi. Rencana awal juga nginep. Semalem pakai pesawat terakhir kayaknya, udah lewat tengah malem sampai rumah.”
“Jangan lupa kamu suruh minum vitaminnya. Anak itu kalau kerja suka lupa waktu.”
“Iya, Mi. Ayo Evan sarapan dulu.”
Evan mengangguk. Dia menarik piring yang sudah diisi nasi dan lauk, lalu mengambil sendoknya.
“Habis sarapan aku lihat Papa boleh, Mama?” tanyanya penuh harap.
Maura ingin menolak. Meminta anak itu menunggu agar ayahnya bisa istirahat lebih lama. Tapi melihat wajah penuh harap putranya, dan teringat bagaimana Evan menunggu ayahnya sema
