"Harus kemana lagi kita?" desah Arinda dengan wajah yang tampak mulai putus asa. "Kita udah tanya semua tempat yang biasa Raka datangi, tapi hasilnya nihil," tambah Kenan mengusap dahinya sekilas berpikir. "Maurin sendiri udah nggak tahu tempat lain, padahal aku yakin banget tempat ini, ini tempat yang paling Raka suka," terang Maurin yang padahal sudah sangat yakin dengan tempat terakhir yang mereka datangi bersama setelah hari-hari sebelumnya mereka menyebar. "Kabar dari Zizi juga belum ada?" tanya Kenan pada Yuda yang baru datang setelah menelfon seseorang. Yuda menggeleng, "belum ada om, aku juga sudah bingung mau nyuruh mereka kemana lagi," Dan spontan saja mereka menghela napas panjang bersamaan. "Maaaaaa!" Arvin yang sedari tadi ada di gendongan Maurin semakin rewel m