Sunan melihat pesannya sudah dibuka tapi belum dibalas sampai kemudian dia mengetik pesan lagi. [Maaf aku minta nomormu dari Elice] Sudah Nabila duga dan tidak terkejut lagi, Nabila cuma heran bagaimana Elice bisa mau memberikan nomornya, padahal Nabil sudah berulang kali mengingatkan untuk tidak memberikan nomor telepon barunya kepada siapapun. [Apa kau masih tidak mau bicara denganku] [Bukankah tadi kita juga bertemu dan bicara] balas Nabila, mengetik dengan cepat. [Jadi benar kau bersama Marko?] [Ya] Nabila pilih jawaban singkat tanpa basa-basi. [Benarkah aku sudah tidak bisa mengubah pikiranmu, Nabila?] [Mas Sunan tidak bisa seperti ini!] tegas Nabila. [Entahlah Nabila, aku benar-benar tidak bisa] [Kita bukan anak muda lagi Mas, jadi tolong mengertilah] Sunan sudah tidak mem