Satya dan Beryl

1793 Kata

Satya baru saja memarkirkan motornya, pekerjaannya sudah selesai dan ia ingin menikmati secangkir kopi. Namun bukan hanya itu, melainkan karena ada janji dengan sahabatnya disini. Di kedai kopi yang sama yang Raina datangi. Ia mengedarkan pandangan ke penjuru ruangan, mencari sang sahabat jikalau ia telah sampai lebih dahulu. Namun matanya menangkap sosok wanita yang beberapa waktu ini mengganggu pikirannya. Ia kembali menajamkan penglihatannya dan benar saja, itu adalah Raina. Ia terdiam dengan berpikir sejenak, haruskah ia menghampirinya? Atau, apakah pura-pura tidak mengenal? Tapi tidak, ia akan menarik wanita itu dan tentu saja ia harus mendekat. Memasukkan tangan ke saku celananya dan berjalan ke tempat duduk Raina. Ia dapat melihat wanita itu menahan tangisannya kala ia semakin men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN