Aeji telah siap dengan baju sekolahnya. Gadis itu memastikan kembali penampilannya lalu mengambil tas dan berjalan keluar dari kamarnya.
Mata Aeji mendapati sosok yang semalam membuat nya susah tidur tengah membaca koran sambil meneguk segelas kopi.
"Selamat pagi sayang," sapa Jiwon saat melihat anaknya yang berdiri di dekat tangga.
Kyuhyun melipat koran itu kemudian memandang Aeji yang tengah berjalan ke meja makan.
"Selamat pagi mama, paman"
Aeji mendudukan dirinya pada kursi sebelah Kyuhyun.
"Berangkat sekolah?"
Aeji mengangguk menanggapi pertanyaan Kyuhyun.
"Apa kau begadang?"
Aeji yang mendengar kalimat itu langsung terkejut dan menatap pria yang berada di sampingnya.
"Ba-bagaimana... Apa terlihat jelas?"
"Padahal aku hanya menebak"
"Jangan berbohong paman. Apa ada lingkaran hitam di mataku?"
"Bahkan ada keriput di matamu," balas Kyuhyun tak serius sambil menyesap kopinya kembali.
"Benarkah? Yang kiri atau kanan?"
"Kenapa begadang kalau hari ini sekolah?"
Aeji terdiam dan menyentuh ujung kedua matanya berusaha menemukan keriput yang dimaksud pria ini.
"Ini karenamu, paman," seru Aeji dalam hati dengan penuh ke kesalan.
"Nonton video porno ya?"
Aeji yang sedang meneguk air putih langsung tersedak dan menatap Kyuhyun seolah tak percaya dengan apa yang dikatakan.
"Kalian sedang ngobrol apa? Sepertinya asik sekali," ujar Jiwon sambil meletakan hidangannya di meja makan.
"Aeji menonton film porno"
"Tidak mama! Paman jangan berbohong pada mama," seru Aeji kesal membuat Kyuhyun dan Jiwon tertawa.
"Lihatlah, kalau tak tertangkap basah pasti tidak akan teriak seperti ini," tambah Kyuhyun lagi membangkitkan amarah dari Aeji.
"Mama! Paman menyebalkan"
Suara tawa pun kembali terdengar. Hingga mereka menyantap sarapan paginya penuh kehangatan.
I'm Yours
Kyuhyun telah duduk di kursi penumpang dan memakai sabuk pengamannya. Hari ini pria itu menawarkan untuk mengantar Aeji ke sekolahnya.
Gadis itu yang baru duduk langsung di sambut Kyuhyun yang menarikan sabuk pengaman untuknya. Membuat ia terkejut karena dapat berdekatan seperti ini. Bahkan Aeji sempat mencium aroma memabukan yang keluar dari tubuh pria ini.
"Sudah siap?"
Aeji mengangguk. Kyuhyun pun langsung menjalankan mobilnya.
"Kelas berapa?" tanya Kyuhyun membangkitkan percakapan di dalam mobil.
"Kelas sebelas"
Kyuhyun mengangguk an kepalanya.
"Nanti pulang jam berapa?"
"Sekitar jam 4"
"Tunggu di gerbang, aku akan menjemputmu"
"Tidak usah paman"
"Kenapa? Kau sudah punya pacar?" mendengar kalimat terakhir pipi Aeji kembali merona. Ia jadi teringat drama yang pernah ditontonnya juga mengungkapkan kalimat itu saat seorang pria diam diam ingin mendekati wanitanya.
"T-tidak"
"Kalau begitu biar aku jemput"
Aeji hanya terdiam sambil menganggukkan kepalanya.
I'm Yours
Aeji mendudukan dirinya di bangku lapangan basket outdoor sambil meminum jus sirsak nya. Mata gadis itu seolah menerawang para laki-laki yang memainkan bola basket di depannya. Padahal pikiran gadis itu tengah terbang ke arah lain.
Aeji memikirkan teman mamanya yang berhasil merusak pikirannya sejak ia membukakan pintu di waktu itu. Bahkan ia tak pernah merasakan perasaan ini pada pria lain. Tidak sekalipun dengan Chanyeol.
"Aeji"
Tanpa sadar sosok yang sempat di panggil nya dalam hati telah terduduk di sampingnya dan mengambil jus sirsak yang di bawa.
"Kenapa tidak membalas pesanku?" tanya nya sambil meminum jus itu.
"Kenapa mengambil jus ku?"
"Jangan merubah topik"
Aeji terdiam dan mengembalikan pandangan nya kedepan. Tiba-tiba sebuah tangan telah menarik gadis itu hingga melangkah bersamanya.
"Chanyeol!"
Lelaki itu tidak menggagas panggilannya. Ia memilih segera membawa gadis itu ke atap sekolah ini. Tempat dimana mereka menghabiskan waktu bersama.
Saat sampai di atap, Aeji menarik paksa tangan yang berada di genggaman Chanyeol tadi.
Hening
Aeji memilih berjalan duluan dan bersandar pada pembatas gedung sambil memandangi pemandangan pulau Jeju. Chanyeol pun ikut berdiri di sampingnya. Namun ia lebih memilih membiarkan punggungnya tersandar oleh pembatas sambil menikmati pemandangan indah dari gadis yang berada di sampingnya.
"Aku tak suka sikapmu yang seperti tadi"
Chanyeol mengerti maksud Aeji.
"Aku tidak suka orang-orang mengganggu ku di kelas"
"Maafkan aku"
"Kau bilang hanya ingin berteman denganku bukan? Bisakah kau meninggalkanku sendiri saat di sekolah"
Tak ada satupun dari mereka yang berucap kembali.
Chanyeol menarik tubuh gadis itu hingga berada di hadapannya. Wajah cantik itu masih tak berekspresi sama sekali.
"Berhentilah menempel di dekatku. Semua orang mengataiku sebagai pacarmu"
"Kenapa kita tidak pacaran saja?"
"Ya! Park Chanyeol!"
Lelaki itu terkekeh saat melihat ekspresi kesal dihadapannya.
"Entah bagaimana caraku supaya bisa mendapatkan hatimu"
"Mimpi"
Chanyeol tersenyum getir mendengarnya.
"Kau sudah ku anggap menjadi teman ku. Setidaknya buat aku nyaman sebagai temanmu"
"Akan ku coba"
"Dasar menyebalkan," Aeji melepaskan pegangan Chanyeol pada pundaknya lalu berjalan keluar meninggalkan tempat itu. Sedangkan Chanyeol, dia hanya terdiam di tempat sambil merenungkan bagaimana sosok gadis incarannya itu agar dapat berada di pelukannya.
I'm Yours
"Chanyeol pergilah"
"Aku akan mengantarmu pulang"
Aeji sedari tadi terus berjalan cepat mengabaikan sosok pangeran sekolah yang mengikutinya sedari tadi dengan alasan ingin mengantarnya pulang.
Gadis itu berdiri di pinggir gerbang.
Sebenarnya dari tadi gadis itu risih melihat banyak siswa yang memperhatikannya dengan pandangan kesal melihat sosok pujaan mereka yang menempelinya sedari tadi.
"Chanyeol, kau tidak ada kerjaan lain?"
"Sudah ku bilang aku takkan berhenti dalam perjuanganku"
Aeji mendesah kasar. Chanyeol mengambil tangan kiri Aeji, membuat gadis itu menoleh padanya.
"Bisakah kau mencoba menjadi kekasihku?"