Bab 73

1189 Kata

Subuh menjelang terdengar panggilan yang berasal dari suara seorang muadzin di salah satu mesjid yang berada di komplek perumahan di mana Keanan dan Nadia tinggal. Keanan lebih dahulu terbangun. Di sebelahnya sang istri masih lelap tertidur. Selimut yang menutupi tubuhnya, sedikit melorot memperlihatkan d**a yang sebelumnya putih mulus, kini tampak dipenuhi tanda kemerahan di banyak titik. Aktifitas tidur keduanya yang mungkin saja sempat bergerak membuat pemandangan indah itu harus memaksa Keanan menelan saliva-nya susah payah di waktu subuh tersebut. Melihat apa yang tampak di depan matanya, mau tak mau Keanan pun bergerak menutupi tubuh istrinya dengan kain tebal itu secara perlahan. Ia khawatir sang istri terbangun karena pergerakannya. "Aku akan biarkan kamu menikmati mimpi yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN