Keanan baru saja akan mengetuk pintu ruangan kerja papanya, ketika sosok Anto —asisten pribadi Tuan Hari, muncul dari balik pintu. "Mas Keanan!" panggilnya terkejut. "Baru datang, Mas?" lanjut lelaki dewasa itu sembari menutup pintu. "Iya, Mas Anto. Udah selesai kerjaannya?" tanya Keanan dengan maksud membicarakan sang papa. "Oh sudah, Mas. Mas Keanan mau ketemu tuan?" "Iya. Udah boleh 'kan?" "Boleh kok, Mas. Silakan!" Anto berkata sembari membuka pintu ruangan kerja alias ruangan pribadi milik majikannya itu. "Makasih, Mas." "Sama-sama, Mas Keanan. Sekalian saya juga permisi pulang." Keanan yang sudah akan melangkah masuk, seketika terhenti ketika mendengar jika lelaki itu akan pamit pergi. "Kok pulang? Emang enggak ikut makan malam dulu di sini?" "Eh, enggak, Mas Keanan,