Devan menghampiri Ica yang sedang menata Acha selesai mandi. Devan sudah memakai pakaian kerjanya. Devan sebenarnya masih ingin di rumah menemani Acha bermain, dan ke kantor siangan, tapi karena jam sembilan nanti ada meeting, dia harus ke kantor sekarang. Devan langsung memeluk putrinya yang sedang di dandani Ica. Menciumi pipinya yang chubby dengan gemas, sampai Acha gemas dengan papanya dan menjambak rambut Devan. “Awww ... sakit, Sayang ... nakal ya Acha?” ucap Devan dengan gemas. Acha tertawa renyah melihat papanya kesakitan saat di jambaknya. Tapi, Devan terus menyerahkan kepalanya supaya Acha menjambak lagi rambutnya, dan Acha semakin kencang tertawanya. “Kamu cantik sekali sih, Nak ... jangan cepat gede, ya? Biar papa bisa gendong kamu terus, bisa mainan sama kamu, bisa meluk ka