Bab 92 - Perasaan Takut

1042 Kata

Ica baru saja menidurkan Acha, dia masih rebahan di sebelah Acha dengan memandangi wajah Acha yang sudah tertidur lelap. Sedang Devan, malam ini masih berada di ruang kerjanya untuk menyelesaikan pekerjaan kantor yang ia bawa pulang. “Ca, jangan cepat gede ya? Kalau nanti Acha dewasa, mama pengin Acha masih manja sama mama, mama pasti akan cemburu, jika suatu hari nanti kalau Acha sudah dewasa dan memiliki orang yang Acha cinta, pasti mama kesepian,” ucap Ica lirih. Terbesit di benak Ica rasa takut yang mendalam. Entah sudah satu bulan ini Ica merasakan hal yang sangat membuatnya takut. Takut karena apa, pun Ica tidak tahu. Takut kehilangan Devan, Acha, atau siapa, juga Ica tidak tahu. “Mama takut, Ca. Tapi, mama tidak tahu apa yang mama takutkan,” ucap Ica. Ica memeluk anaknya, dan me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN