" Woow.... Indahnya," kata Karra kagum melihat pemandangan Bali yang begitu indahnya.
Akhirnya setelah seharian mengurung diri di kamar, Karra bisa menikmati dunia luar. Menikmati indahnya pemandangan kota Bali yang selalu membuat Karra jatuh cinta. Walaupun harus membujuk suaminya yang super posesif ini hingga akhirnya sore ini ia bisa menikmati pemandangan yang luar biasa indahnya ini. Dan saat ini Karra sedang ada di pantai dekat hotelnya walaupun sebelumnya ia harus mati-matian membujuk suaminya untuk mengizinkannya keluar kamar. Awalnya Karra senang karena suaminya itu mengizinkannya tapi setelah ia mendengar beberapa persyaratan yang diajukan Farrell. Dan mau gak mau Karra harus menuruti persyaratan dari suaminya yang selalu khawatir itu.
"Jangan jauh-jauh dari tempat meeting. Jangan makan sembarangan, jangan jalan sendirian tanpa ada aku, dan......" kata Farrell menyebutkan persyaratannya.
"Ok aku ikutin semua persyaratan kamu," kata Karra akhirnya menyerah.
Dan disinilah Karra menikmati suasana pantai yang indah di Bali. Dan sekali-kali cuci mata ngeliat bule-bule yang ganteng. Dulu Karra sempat bercita-cita untuk menikah dengan bule dan berharap jika memiliki anak akan mendapatkan anak yang cantik dan tampan. Apalagi ia sering dengar jika memiliki pasangan bule pasti akan selalu mendapatkan keromantisan gitu. Tapi apa dayapp ia malah mendapatkan suami yang sama sekali tidak romantis ya walaupun tingkat kegantengannya gak kalah sama bule-bule di luar sana. Tapi tetap saja tingkat posesif suaminya ini terkadang di luar batas. Seperti saat ini dari jauh ia bisa melihat Farrell sedang melakukan meeting.
"Bu ini orange juice dan kentang gorengnya," kata pelayan restoran tempat Karra melihat pemandangan ini.
" Makasi mas," jawab Karra ramah.
Karra pun segera meminum orange juice sampai ada seorang laki-laki sedang berjalan ke arahnya.
"Karra....." panggil seorang laki-laki itu.
Karra yang merasa namanya di panggil langsung menoleh. Di depannya tampak seorang pria tampan. Tapi Karra bingung kenapa laki-laki ini memanggil namanya.
" Iya saya Karra," jawab Karra bingung.
Karra merasa tidak mengenali pria yang ada di depannya ini.
" Jangan bilang kamu lupa sama aku?" tanya sang laki-laki tak percaya.
" Maaf siapa ya? Saya gak kenal dengan anda?" tanya Karra mencoba bersikap sopan.
" Ya ampun aku Reno Putranto kakak kelas kamu di SMP," kata laki-laki bernama Reno itu.
Karra tampak berpikir sejenak. Sejak ia hamil ia jadi sedikit lemot sekarang.
"Ya ampun Kak Reno. Maaf Kak, aku gak ngenalin kakak. Kakak berubah banget semenjak terakhir kali kita ketemu. Jadi aku sedikit lupa deh," kata Karra minta maaf.
Laki-laki yang bernama Reno itu pun hanya tersenyum ketika tahu jika wanita yang dulu sempat ia sukai melupakannya. Dan apa yang Karra bilang tentang dirinya benar adanya. Ia sudah jauh berbeda dari terakhir kali mereka bertemu. Jadi wajar saja Karena tak mengenalinya.
"Oooo jadi setelah Kakak lulus SMP kakak langsung pindah ke Amerika. Pantes aja setelah kelulusan aku gak pernah lihat kakak," kata Karra mengingat masa lalu.
" Iya setelah lulus keluargaku pindah ke Amerika. Dan aku juga melanjutkan sekolah disini. Aku baru balik ke Indonesia 2 tahun yang lalu untuk membuka usahaku sendiri," jawab Reno bercerita.
" Emang Kakak punya usaha apa?" tanya Karra penasaran.
" Aku pemilik hotel dan restoran ini," kata Reno sambil meminum lemon teanya.
"Ya ampun berarti aku nginep di hotel kakak dong. Wah tahu gitu aku minta diskon kemarin ya kalau kakak pemilik hotel ini," kata Karra bercanda.
"Tenang aja nanti aku kasih diskon." kata Reno ikut bercanda
"Hahahaha...."
Karra hanya tertawa melihat tingkah kakak kelasnya yang tak berubah. Kak Reno memang orangnya seru dan suka bercanda dan itu membuat Karra dulu pernah menaruh hati pada kakak kelasnya ini.
"Terus ngapain kamu disini?" tanya Reno kembali.
" Hemmmm. Well aku nemenin suami aku disini. Dia ada kerjaan disini jadi aku temenin dia deh," kata Karra menjelaskan.
" Wah kayaknya aku kalah start dong. Padahal aku balik ke Indonesia mau ngajak kamu balikan eh kamu malah udah nikah sekarang," kata Reno bercanda.
"Ihhhh.. kakak apaan sih. Kakak kan bisa dapat cewek yang lebih dari aku. Kakak keren, pemilik hotel yang bagus, dan kakak juga baik banget pasti banyak cewek yang antri jadi pacar kakak," Kata Karra memuji Reno.
" Tapi aku maunya kamu Ra," kata Reno dengan wajah serius.
"Degggg......"
Jantung Karra tiba-tiba saja berdetak seperti pertama kali ia merasakan apa itu cinta. Yappps dia Reno Putranto pacar pertamanya waktu SMP. Cowok populer disekolah. Ketua OSIS dan Ketua tim basket. Karra juga heran kenapa kakak kelasnya ini mau menjadikannya pacarnya. Padahal waktu SMP Karra bisa dikategorikan sebagai cewek yang biasa aja. Tapi semuanya berubah ketika ia menjadi pacar Kak Reno. Ia bahagia saat itu karena Kak Reno begitu perhatian dengan dirinya. Tapi semua itu hialbg ketika Kak Reno tak ada kabar setelah acara kelulusannya. Dan itu membuat Karra patah hati. Bahkan ia baru pacaran lagi setelah ia kelas 2 SMA.
"Hahahaha....Hahahaha......"
Reno tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah Karra.
"Kamu tahu wajah kamu tadi. Sumpah lucu banget," kata Reno menggoda Karra.
" Ihhhh... Kakak tuh sukanya bercandain aku terus," kata Karra sebal.
Dan Karra pun ikut tertawa bersama dengan Reno. Bahkan mereka pun terlibuat obrolan yang seru. Mengenang masa-masa sekolah dulu.
Sementara itu Farrell baru saja menyelesaikan meetingnya. Ia merasa bersalah ketika harus membiarkan Karra sendirian. Ia memang sedikit kejam dengan Karra karena ia memberikan banyak persyaratan pada isterinya itu. Ia pun akan menebus semuanya dengan mengajak Karra jalan-jalan dan makan malam.
"Rell mau gabung kita buat hangout di cafe?" tanya Nayla memasang senyum manisnya.
"Sorry aku gak bisa ikut. Aku mau ajak Karra jalan soalnya," kata Farrell menolak.
"Ooo gitu. Ok kalau gitu kita duluan," kata Widya beranjak pergi dengan beberapa temannya.
Dari kejauhan dapat dilihat wajah marah Widya karena ajakannya di tolak oleh Farrell. Ia benci ketika Farrell menyebutkan nama Karra. Ia begitu membenci Karra karena ia merebut Farrell darinya. Setelah cukup lama ia memendam rasa pada Farrell tiba-tiba muncul sosok Karra yang merebut Farrell darinya. Ia sudah berusaha untuk melupakan Farrell tapi semuanya sia-sia karena cintanya pada Farrell sangat dalam. Dan ia berjanji akan merebut Farrell dari Karra. Karena Farrell hanya miliknya.
Farrell sedang berjalan menuju isterinya. Ia yakin Karra akan senang ketika melihat dirinya. Tapi ketika Farrell sudah mendekati arah meja Karra ia melihat isterinya sedang mengobrol dengan seorang pria. Dan sepertinya ia akrab sekali dengan pria. Rasa tidak suka muncul karena Karra tampak senang mengobrol dengan pria itu. Farrell pun semakin cepat melangkahkan kakinya menuju meja Karra.
"Sayang," panggil Farrell dengan ekspresi yang sulit diartikan.
"Hei. Udah selesai meetingnya?" tanya Karra ketika tahu suaminya udah ada disebelahnya.
Farrell pun mengecup kening Karra sebelum ia duduk di kursi di sebelah Karra.
"Sudah baru aja selesai," jawab Farrell yang langsung menggenggam tangan istrinya itu.
Ooo gitu. Syukur deh kalau udah kelar meetingnya," kata Karra langsung menyenderkan badannya di bahu suaminya.
" Maaf biarin kamu nunggu lama disini,"kata Farrell sambil mengelus pipi cubby Karra.
"Gak pa-pa kok untung aja ada Kak Reno yang nemenin aku ngobrol jadi gak kerasa deh nungguin kamu selesai meeting," kata Karra dengan polosnya.
Karra melihat perubahan mimik wajah suaminya yang ga suka dengan pria di depannya.
"Oya aku belum kenalin dia ya. Kak Reno kenalin ini suami aku Farrell. Sayang kenalin ini Kak Reno kakak kelas aku di SMP," kata Karra memperkenalkan suaminya pada Reno begitu juga sebaliknya.
"Reno Putranto," kata Reno memperkenalkan diri.
"Farrell Ferdinant suami Karra," kata Farrell menekankan kata suami.
Mereka pun berjabat tangan saling memperkenalkan diri. Dan tatapan mereka beradu. Ada pandangan tidak suka diantara keduanya. Dan Farrell merasa kedatangan pria di depannya ini akan menggangu rumah tangganya dengan Karra.
Wah ada saingan baru lagi buat Farrell...
So see you next chapter
Happy reading