Karra dalam perjalanan menuju apartemennya ketika dokter sudah mengizinkan dirinya untuk pulang. Dan untung saja keadaan kandungan Karra tak ada masalah apapun. Bahkan dokter mengatakan bahwa bayi yang ada di kandungan Karra sangat sehat dan aktif. Farrell dan Karra sangat bersyukur akan hal itu. Karena bagi mereka kesehatan anak mereka sangat penting.
Karra sangat senang sekali karena dirinya sudah boleh pulang ke apartemen karena ia memang dari dulu tidak suka yang namanya rumah sakit. Bahkan dulu Karra ingat ketika ia sakit demam berdarah yang cukup parah, ia meminta kepada ayah dan ibunya untuk membawanya pulang saja daripada di rawat di rumah sakit. Bagi Karra rumah sakit tempat yang menyeramkan. Dan Farrell tahu akan hal itu dan ia pun menuruti apa kemauan istrinya itu. Karena dokter juga berpesan jangan membuat pasien banyak pikiran karena dapat menggangu keadaan janin yang ada di perut Karra.
"Arell kita bisa mampir makan dulu gak sebelum pulang? Aku lapar banget nih," pinta Karra dengan mimik yang menggemaskan.
Farrell yang sedang menyetir langsung menolehkan wajahnya ke arah isterinya dengan tatapan sayangnya seperti biasa. Dan ketika ia melihat wajah menggemaskan dari sang istri membuat dirinya mengulas senyum penuh cinta ke arah Karra. Ia begitu mencintai wanita yang ada disampingnya ini. Ia akan melakukan apapun untuk bisa membuat wanita itu bahagia. Karena baginya kebahagian Karra adalah hal paling penting bagi dirinya.
"Kamu mau makan apa?" tanya Farrell yang kembali fokus menyetir.
"Hmmm...... Makan apa ya?" gumam Karra sambil berpikir.
Karra sedang memikirkan mau makan apa kali ini. Ia memang sering lapar mata kalau lagi lapar gitu. Jadi jangan heran jika ia pergi makan diluar ia akan memesan banyak makanan. Dan ketika tidak habis maka Farrell lah yang akan menghabiskannya. Tapi Karra sering heran kenapa suaminya ini tak terlihat gendut sama sekali. Padahal porsi makan Farrell jauh lebih banyak daripada dirinya. Mungkin karena suaminya ini rajin berolahraga jadi ia memiliki bentuk tubuh yang bagus. Sedangkan Karra paling malas yang namanya olahraga. Dulu sebelum ia hamil ia selalu malas dan sebal jika suami hotnya ini selalu mengajaknya untuk berolahraga. Apalagi ketika Farrell menjadi pelatih olahraganya sudah dapat Karra pastikan badannya akan remuk redam. Karena suaminya ini selalu memberikan porsi olahraga yang gila-gilaan. Tapi untung semenjak hamil Farrell tak terlalu memintanya untuk olahraga yang berat tapi tetap saja sesekali Farrell akan mengajaknya berenang atau sekedar jalan biasa yang memang dianjurkan oleh dokter. Dan di usia kandungannya yang semakin membesar tentu saja nafasnya semakin berat dan mudah capek tapi suami hotnya ini terkadang masih saja suka memaksa.
" Gimana kalau makan nasi Padang aja kayaknya enak juga tuh," kata Karra akhirnya memutuskan.
"Ok kita cari restoran Padang. Tapi ingat jangan lapar mata lagi. Pilih makanan yang mau kamu makan. Kan sayang makanannya dibuang-buang." kata Farrell mengingatkan.
"Iya iya bapak Farrell Ferdinant," kata Karra meledek.
Farrell hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan istrinya ini. Seburuk ataupun seaneh apapun kelakuan istrinya ia sudah terlanjur cinta dengan perempuan disampingnya ini. Farell pun segera melajukan mobilnya untuk mencari restoran Padang di daerah situ.
"Rell turunin aku sekarang. Aku bisa jalan sendiri kok," kata Karra memberontak.
Farrell hanya menatap Karra dengan tatapan yang membunuh. Dan Karra tidak bisa berkutik lagi dan membiarkan Farrell menggendongnya masuk ke restoran itu.
Sebenarnya ia malu mendapatkan perlakuan seperti ini tapi melihat tatapan dari Farrell Karra tak bisa membantah lagi.
Farrell hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Karra makan dengan lahapnya. Tapi Farrell memakluminya karena Karra sedang mengandung anaknya.
"Kenapa ngeliatin aku kayak gitu? Gak suka liat aku makan banyak? Aku tahu aku sekarang gendut kan?" tanya Karra terus saja ngambek.
Farrell jadi bingung dengan tingkah isterinya ini. Tapi Farrell harus banyak bersabar untuk menghadapi sikap isterinya ini.
"Gak sayang. Aku senang kalau kamu makan banyak. Jadi kamu bisa cepat sembuh dan anak kita juga ikut sehat kan?" kata Farrell dengan suara yang lembut.
Karra pun kembali tersenyum dan melanjutkan makannya. Sedangkan Farrell hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah isterinya yang gampang sekali berubah. Dan mereka pun menikmati makan mereka dengan penuh rasa kebahagian.
"Iya Bu Karra kita sudah sampai apartemen kok. Iya Karra tahu. Karra akan jaga kesehatan. Ibu gak usah khawatir. Ibu gak usah repot-repot kesini. Karra udah gak pa-pa kok," kata Karra di ujung telepon.
Saat ini Karra sedang ditelepon ibunya. Sebenarnya Karra ga ingin membuat ibunya khawatir dengan kondisinya karena beliau sudah tua dan Karra ga ingin membuat ibu dan Ayahnya repot-repot.
"Kamu yang bilang ibu ya kalau aku masuk rumah sakit?" tanya Karra sebal pada suaminya.
" Gak sayang. Aku kan tahu kalau ibu tahu kondisi kamu maka bisa membuat ibu khawatir. Mungkin cuma perasaan seorang ibu aja sayang. Beliau langsung menanyakan sama kamu." Kata Farrel menjawab
"Mungkin aja gitu. Aku juga gak bisa bohong kalau ibu udah bilang gitu. Dan sekarang ibu jadi ikutan khawatir gini. Aku kan gak mau buat ibu khawatir terus kepikiran. Bisa-bisa ibu sakit deh," kata Karra manyun.
"Ya udah gak papa mungkin ibu hanya khawatir aja. Nanti kalau ada waktu kita ke rumah ibu ya? Udah lama kita gak kesana," kata Farrell mencoba menenangkan Karra.
Farrell pun memeluk Karra memberinya ketenangan kalau semua akan baik-baik saja.
"Ini susunya diminum. Udah aku buatin," kata Farrell sambil menyodorkan segelas s**u hamil untuk Karra.
"Makasih," jawab Karra sambil tersenyum.
Dengan cepat Karra sudah menghabiskan susunya. Dan tak berapa lama rasa kantuk pun melanda. Tak berapa lama ia pun tertidur sambil menggenggam tangan Farrell. Farrell hanya bisa tersenyum melihat wajah damai isterinya yang tertidur. Farrell pun menarik Karra untuk tidur di pelukannya. Dan tak berapa lama ia pun ikut terlelap bersama.
Karra merasa tidurnya terganggu oleh suara perutnya. Ternyata ia sudah lapar. Karra pun berbalik dan tak mendapati Farrell disampingnya. Karra pun melihat jam di meja dekat tepat tidurnya dan jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Karra pun bangun karena ia belum menyiapkan sarapan untuk Farrell. Ketika ia akan bangun ia baru ingat kalau kakinya baru digips. Ia pun mengambil tongkat bantunya agar bisa berjalan.
Ketika ia memasuki dapur ia melihat Farrell sedang sibuk di sana.
"Rell ngapain kamu disini?" tanya Karra bingung
"Aku buat sarapan buat kita?" Jawab Farrell enteng
Karra pun mendekat melihat apa yang dibuat suaminya.
"Kamu buat apa?" tanya Karra lagi.
"Berhubung di kulkas cuma ada telur jadi aku cuma masak omelette buat sarapan," kata Farrell yang sedang sibuk memotong daun bawang.
Karra pun mendekat dan mencium masakan Farrell yang enak. Suaminya ini selain tampan memang jago banget masak. Jika dibandingkan dirinya masakan Farrell jauh lebih enak darinya. Kadang Karra sempat berpikir bagaimana lagi-lagi super sempurna ini lebih memilih dirinya menjadi istrinya yang sangat jauh dari kata sempurna. Bahkan ia menolak wanita seperti Vanesha yang bisa dibilang sangat sempurna. Dan jawaban yang selalu Farrell katakan padanya adalah karena aku cintanya sama kamu. Jadi ya aku pilih kamu. Dan Karena tak bisa berkata-kata lagi ketika suami perfectnya sudah berkata seperti itu.
"Maaf aku belum sempat belanja," kata Karra menyesal.
Farrell yang mengetahui raut wajah Karra berubah langsung mendekat dan mendaratkan ciuman di kening isterinya.
"Gak pa-pa sayang nanti kita belanja sama-sama ya," kata Farrell sambil tersenyum.
" Emang hari ini kamu gak kerja? " tanya Karra santai.
"Aku gak kerja kok. Hari ini aku ambil cuti lagian aku gak mungkin ninggalin kamu dalam kondisi kayak gini. Apalagi aku bosnya jadi aku berhak mau masuk apa gak kan?" kata Farrell enteng.
"Makasi sayang udah mau nemenin aku," kata Karra senang.
Ia tak menyangka suaminya begitu perhatian padanya. Karra pun mendaratkan ciuman di bibir Farrell. Tapi sepertinya tindakan Karra salah karena selanjutnya Farrell menarik tubuh Karra untuk semakin mendekat dan memperdalam ciumannya.....
Happy reading