Bab 6

1377 Kata
Menjadi istri seorang Farrell Ferdinant tidaklah mudah. Selama 2 bulan ini Karra berusaha berperan menjadi seorang isteri yang untuk Farrel Ferdinant. Ia menyiapkan semua keperluan Farrell dari baju kerja sampai makan. Dan tentu saja ia juga harus menuruti kemauan suaminya yang ternyata sangat sangat m***m padanya. Ia bisa heran kenapa di luar sana ada cewek yang bisa tergila-gila dengan Farrell. 2 bulan hidup bersama membuat Karra mulai mengenal sosok suaminya ini. Farrell adalah tipe laki-laki yang rapi dan teratur sedangkan dirinya sebaliknya. Kalau soal makanan Farrell tidak suka makan makanan yang terlalu pedas sedangkan dirinya sangat suka makan makanan yang pedas. Jadi ketika masak Karra akan memasak 2 makanan yang berbeda. 1 yang tidak pedas untuk sang suami dan 1 lagi pedas untuk dirinya. Tapi sejauh ini semuanya masih bisa di kompromikan. Kecuali satu hal yang membuat Karra sering sebal dengan suami itu. Suaminya ini menjadi laki-laki yang sangat over protective padanya melebihi sang ayah dulu. Jadi Karra harus banyak bersabar menerima semua kelakuan ajaib dari sang suami. Seperti malam ini Farrell meminta Karra untuk menemaninya ke acara launching produk salah satu partner bisnisnya. Jadi sekarang Karra sedang duduk di depan meja rias untuk mempercantik diri. Walaupun dulu Karra tak peduli soal penampilan tapi sekarang statusnya sudah berubah. Karra selalu ingat pesan sang ibu kalau udah jadi istri kamu harus berpenampilan menarik di depan suami dan berikan pelayanan yang terbaik buat suami kamu. Kalau ga mau suami kamu di rebut wanita lain. Karra pun menerima nasihat dari sang ibu dan pelan-pelan ia sedikit berubah lebih baik untuk Farrell "Sayang baju aku mana?" tanya Farrell yang baru aja selesai mandi. "Itu di atas ranjang udah aku siapin," kata Karra yang masih fokus memoles wajah cantiknya. Farrel pun dengan santainya langsung membuka handuk yang melilit di pinggangnya dan memakai baju yang sudah Karra siapkan. Dan tanpa rasa malu ia telanjang di depan Karra. Karra yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Karena ini salah satu kebiasaan Farrell yang baru ia tahu setelah menikah. Walaupun Karra sudah tahu seluruh tubuh suaminya tetap saja ia merasa sangat malu ketika suaminya telanjang bulat di depannya. "Sayang kaos kaki aku dimana ya?" tanya Farrell lagi. "Di lemari kamu Rell. Coba di cari dulu," jawab Karra yang sedang mengganti bajunya Karra masih tak habis pikir kenapa suaminya ini setelah menikah jadi begitu manja padanya. Maunya semua Karra yang siapin. Intinya Farrell begitu bergantung pada Karra. "Sayang mama kaos kakinya? Aku udah cari gak ketemu," kata Farrell mengeluh karena tak menemukan kaos kaki yang ia cari. "Iya bentar aku ambilin," kata Karra yang menyerah dengan sikap suaminya itu. Farrell begitu kagum dengan penampilan Karra yang sangat cantik. Memakai gaun selutut warna pink yang sederhana serta rambut panjangnya ia gulung bentuk konde dan ditambah dengan make up yang sangat sederhana. "Sayang you look beautiful to night," kata Farrell yang sudah berdiri di hadapannya. "Thanks. Aku cuma mencoba berpenampilan yang baik. Minimal aku mau menghargai orang yang udah mengundang kita. Jadi aku berpenampilan cukup baik sekarang. Dan berharap gak bikin kamu malu," kata Karra tersenyum ke arah Farrell. "Tapi kamu sangat cantik sayang. Dan kamu gak pernah buat aku malu sayang. Aku jadi gak ingin pergi. Gimana kalau kita gak usah pergi aja? Kita bisa buat Karra atau Farrell junior?" kata Farrell dengan wajah mesumnya. "No. Kita berangkat sekarang. Di kepala kamu kenapa isinya m***m terus sih. Ayo buruan kita berangkat. Aku ambilin kaos kaki kamu dulu," kata Karra pergi mengambil kaos kaki sang suami. "Hahhh...." Farrell hanya menghela nafas mendengar penolakan sang istri. Padahal ia lebih memilih berduaan dengan sang istri daripada pergi ke acara yang menurutnya tidak terlalu penting. Di sebuah ballroom hotel yang mewah acara launching produk dari partner bisnis Farrell sudah dimulai. Dan dari arah pintu masuk tampak Darrell berjalan dengan gagahnya. Sedangkan disampingnya tampak Karra yang tampak sangat cantik malam ini. "Selamat malam pak Farrell. Terima kasih sudah ke acara launching perusahan kami ," kata partner bisnis Farrell. "Malam Pak Ady. Terima kasih juga sudah mengundang saya ke acara launching produk baru perusahan bapak," kata Farrell bersikap sopan. "Kalau begitu selamat menikmati malam ini. Saya permisi dulu mau menyapa tamu yang lain " kata Pak Ady berpamitan. "Sayang kamu mau makan atau minum biar aku ambilin?" tanya Farrell menawarkan pada Karra. "Boleh ambilin aku minum gak? Aku agak haus soalnya," jata Karra meminta tolong pada sang suaminya. "Ok bos. Kamu tunggu aku disini jangan kemana-mana sampai aku balik kesini lagi," kata Farrell dengan nada posesifnya. "Iya," jawab Karra pada suaminya. Farrell pun mengambil minuman untuk sang istri sementara itu Karra dengan setia menunggu sang suami kembali. Dan ketika ia sedang menunggu Farrell tiba-tiba ada seorang wanita yang bisa dibilang cantik dan sexy berjalan ke arah Karra. "Oooo jadi ini istri dari Farrell. Ternyata gak secantik apa yang orang-orang bilang," sindir wanita itu melihat penampilan Karra dari atas sampai bawah. Karra yang merasa risih karena dilihatin seperti itu langsung bertanya pada wanita itu. "Maaf apa kita saling kenal?" tanya Karra dengan suara yang sopan. "Kenalin saya Isabella Graham mantan pacar Farrell. Saya gak mengira selera Farrell sudah berubah drastis," kata Isabella meremehkan. "Maksud anda apa ya?" tanya Karra dengan nada yang gak suka. "Saya cuma gak habis pikir kenapa Farrell lebih milih wanita kayak kamu. Padahal dulu Farrell begitu memuja saya. Bahkan ia begitu suka menghabiskan malam dengan saya Dan yang pasti saya jauh bisa memuaskan Farrell di ranjang," kata Isabella meremehkan Karra. Ingin rasanya Karra menjambak rambut wanita sihir di depannya. Tapi ia harus ingat ini di depan umum. Ia tak ingin mempermalukan dirinya di depan banyak orang. Jadi ia mencoba sedikit bersabar "Oooo gitu. Mungkin dulu sebelum Farrell menikah dengan saya ia pasti punya masa lalu dengan banyak wanita. Tapi bagi saya yang paling penting sekarang ia sudah menjadi suami saya. Sedangkan anda tetap saja tak bisa memiliki Farrell lagi karena Farrell lebih memilih saya daripada w************n seperti anda." Kata Karra mengejek wanita di depannya "Plaakkk..." Sebuah tamparan mendarat di pipi Karra. Dan itu menarik perhatian semua orang yang ada disana. "Kamu jangan asal bicara. Kalau saja kamu gak datang di hubungan saya dan Farrell sekarang saya sudah menjadi nyonya Ferdinant bukan kamu," teriak Isabella penuh amarah. "Bella cukup." Tiba-tiba suara bariton yang sangat di kenal Isabella. "Farrell," kata Isabella kaget melihat kedatangan Farrell. "Sayang are you Ok?" tanya Farrell dengan wajah yang khawatir. "Rell bisa gak kita pulang sekarang aja." pinta Karra yang sekarang sudah ada dipelukan sang suami. "Ok kita pulang sekarang," jawab Farrell mengiyakan permintaan sang istri. "Rell tunggu. Kamu gak bisa lakuin ini sama aku. Kenapa kamu lebih milih dia daripada aku. Kamu kan tahu kalau aku sangat mencintai kamu. Kenapa kamu malah tinggalin aku," teriak Isabella yang mulai terisak. "Karena aku sangat mencintai istri aku. Dulu kamu tahu sendiri kalau hubungan kita hanya sebagai partner di ranjang saja tidak lebih. Jadi mulai sekarang jauhi hidup aku dan istri aku. Karena kalau sampai kamu melukai istri aku kamu tahu sendiri akibatnya," kata Farrell dengan nada yang penuh ancaman. Farrell pun meninggalkan Isabella begitu saja dan ia segera membawa Karra untuk pulang ke rumah. "Sayang maaf ya gara-gara aku kamu jadi kayak gini," kata Farrell yang mulai mengompres pipi Karra yang memerah bekas tamparan Isabella. "Aku gak nyangka mantan kamu ganas juga. Sebenarnya tadi aku mau balas dia. Tapi aku gak mau mempermalukan diri aku dan kamu juga. Jadi aku mencoba bersikap sabar aja. Eh malah dia nampar aku. Lumayan juga tuh tamparannya," kata Karra yang sedikit mengaduh ketika Farrell menyentuh pipinya. "Sorry sayang aku gak bisa jagain kamu. Aku merasa gagal jadi suami yang baik buat kamu. Harusnya tadi aku gak biarin kamu sendirian disana," kata Farrell menyesal. "Farrell Ferdinant look at me," pinta Karra memanggil sang suami. Farrell pun langsung memandang wajah cantik sang istri. "Selamanya kamu akan selalu menjadi suami yang terbaik buat aku. Mungkin dulu kamu punya masa lalu yang kurang baik. Tapi sekarang aku udah menjadi istri kamu dan aku akan berusaha menerima semua masa lalu yang kamu miliki. Dan kita harus saling percaya satu sama lain karena itu hal penting untuk rumah tangga kita. Jadi, jangan pernah merasa gak bisa jadi suami yang terbaik buat aku. Karena bagi aku kamu adalah suami yang paling terbaik," kata Karra sambil mengelus pipi sang suami. Farrell begitu menikmati sentuhan dari Karra yang entah kenapa bisa mengontrol semua rasa marah yang ada di dirinya. Ia berubah menjadi Farrell yang tidak gampang emosi. "Thanks sayang. Aku akan selalu berusaha menjadi suami yang terbaik buat kamu. I love you my wife Karra Ferdinant,"kata Farrel penuh perasaan. "I love you more my husband Farrell Ferdinant," jawab Karena tak kalah romantisnya. Happy reading
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN