9

1012 Kata

"Apapun yang terjadi, aku akan selalu kuat dan sabar mendampingiku Mas. Hatiku ini sudah penuh berisikan namamu, hingga tidak ada celah sedikit pun untuk nama yang lain, hanya ada Ahmad Baihaqi." ucap Aisyah dengan lantang. "Seneng Mas dengernya." ucap Baihaqi pelan dan menjawil dagu Istrinya. "Tidur yuk Mas, Aisyah mulai ngantuk." ucap Aisyah dengan lembut, sesekali tangannya menutup mulutnya yang menguap. "Ini kopinya untuk tempur kan? kok malah minta tidur?" ucap Baihaqi pelan dan terkekeh. "m***m, ayok tidur." ucap Aisyah cemberut dan meninggalkan Baihaqi yang terkekeh di balkon kamarnya. Aisyah yang sudah sangat ngantuk pun langsung menuju tempat tidurnya dan merebahkan tubuhnya yang pegal dan sedikit nyeri. Baihaqi pun menyusul naik ke tempat tidur dan tidur disebelah Aisyah.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN