Rumah mertuaku ini gak segede punya Pak Michael. Hanya satu lantai. Yang gede malah halamannya. Depan belakang ada halaman. Luas banget. Bisa pakai kemping sekampus, asli! Padahal penghuninya cuma dua lansia yang menolak tua. Haha, ya, ya, kukatakan begitu karena Pak Leo, rektor kampusku, memiliki istri yang tua tapi modis. Jadwal perawatannya aja ngalahin aku yang berusia sepertiga dari usianya. Tapi beneran deh, ini nenek beda sama nenek lainnya. Kulitnya mulus banget. Gak ada keriputnya sama sekali. Yah, kalian pasti sudah bisa nebak kan? Kulit wajahnya ditarik. Gak tahu deh namanya apaan. Pokoknya halus dan masih kenceng buat usia segitu. "Eh ada Clara? Sini Sayang! Kok bengong di situ aja?" Nah, Bu Diah alias Oma Eyangnya si Moza langsung menyambut kedatanganku. Yang kubilang nen