Gangguan

1414 Kata

"Pak seriusan ih?" tanyaku dengan nafas tersengal-sengal. Gila, dia masih ganas juga meski sore ini udah yang keempat kali. "Iya, Sayang!" jawabnya tanpa menghentikan aksinya. Ting-tong! "Pak, sudahhh... Itu bell bunyi!" ucapku sambil mendorong dadanya. "Tanggung, dikit lagi!" serunya. Tapi itu yang bunyiin bell masuk tak menyerah. Terus aja bunyi. Gimana kalau yang datang Om Wisnu? Kan nanti bisa marah karena kami menguncinya dari dalam. Mana tadi aku bilang mau ke kampus jam sembilan lagi. Duh, bikin malu aja deh! "Kenapa bengong?" Rupanya Pak Michael dapat membaca pikiranku.  "Gak konsen," jawabku asal. Ia berdecak sebal, "Ya udah, saya buka dulu! Siapa sih? Ganggu aja!"  Melihat Pak Michael yang bangkit dari atas tubuhku, aku ikut bangun juga. Segera memakai baju dengan super

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN