"Maaf, Cla! Saya benar-benar gak tahu," Pak Michael masih memelukku. Dia berhenti meneruskan terobosannya di bawah sana. Orang masih susah kok. Main paksa aja, sakit kan jadinya? Aku gak jawab. Masih sesenggukan. Sakit dan takut bercampur jadi satu. "Clara, kamu masih sakit? Kita tunda dulu aja ya?" Ia mengelus lembut pipiku yang basah karena air mata. Belum bisa ngomong pokoknya. Aku takut banget tadi. Kepikiran sih buat kabur, tapi badan sekujur lemes banget. Lagian Pak Michael juga berhenti melanjutkan aksinya. "Udah dong, jangan nangis lagi! Emang sakit banget ya?" tanyanya sambil meringis. "Jangan tanya! Sakit tahu! Hiks," Lanjut mewek lagi deh aku. Sebetulnya bukan hanya sakit sih, tapi juga takut, deg-degan, kesel, marah, argh banyak banget rasanya, lebih dari permen nano-nano