Di dalam sebuah ruangan yang dipenuhi dengan tumpukan kain satin, bunga-bunga, dan berbagai pernak-pernik pernikahan, Shena menggelengkan kepala sambil mengatur napkin di atas meja.
"Ma, aku sudah bilang, lokasi ini tidak cocok! Harusnya kita pilih yang lebih dekat dengan pantai," kata Gavin, putra tunggalnya, dengan nada frustrasi.
"Sayang, kita sudah sepakat untuk di hotel itu. Semua sudah dipersiapkan," jawab Shena, berusaha tenang sambil merapikan dekorasi.
"Tapi Ma, ini kan pernikahanku! Kenapa aku tidak boleh memilih?!" Gavin melipat tangan di d**a, terlihat kesal.
"Karena biaya sewa di pantai bisa dua kali lipat dari yang kita bayar sekarang! Kita sudah mengeluarkan banyak uang untuk ini," Shena mencoba menjelaskan.
"Tapi aku ingin yang terbaik!" Gavin bersikeras, nada suarany
