Nathan memandangi bangunan tua di hadapannya. Disinikah Meyra tinggal? Apa tempat ini lebih baik daripada tempat tinggal Nathan? Ia mendengus. Lantas masuk ke dalam gedung itu. Lift sedang merangkak naik. Dan Nathan merasa tak sabar untuk menunggu. Alhasil ia memilih untuk berlari menaiki tangga menuju lantai dimana kamar Meyra berada. Ia berjalan mondar-mandir sejenak. Pilihannya antara masuk atau tidak. Mendobraknya secara paksa atau tidak. Akhirnya tangannya terangkat dan ia mengetuk pintu dengan kasar. Meyra membuka pintu. Wajah gadis itu tampak memerah dan rambutnya berantakan. "Dimana dia?" Pikiran Nathan menjadi negatif seketika. Mengabaikan pertanyaan kaget gadis itu. Nathan berjalan masuk dan langsung melihat tempat tidur yang berantakan. Jadi dugaannya benar. Adiknya telah mel