Denyutan kembali terasa di kepala Meyra. Ia membuka mata dan mengerjap untuk menghalau cahaya lampu yang ada di langit-langit di atasnya. Dimana ini? Pertanyaan itu langsung masuk ke kepalanya. Perlahan Meyra bangkit dan duduk. Matanya mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Bukankah ini kamar lamanya? Kenapa dia bisa ada disini? Meyra bangkit berdiri dan merasakan mual di perutnya hingga kemudian gadis itu berlari ke kamar mandi dan menumpahkan apapun yang meronta dari tenggorokannya. Mual, panas di perut dan perih di tenggorokan membuat Meyra menitikkan airmata, efek dari semua yang dirasakannya. Meyra membasuh mulutnya dan kemudian terduduk di atas kloset yang sudah ditutup. Pening semakin bertambah menusuk kepalanya. Pandangannya malah berkunang karenanya. Apa yang ter

