Part 46

1788 Kata

Meyra menundukkan kepalanya di ruang tamu rumahnya. Kedua orangtuanya sudah kembali. Ibunya kini duduk di salah satu kursi sementara ayahnya tengah berdiri dan memunggunginya. Jelas, pria paruh baya itu sedang menahan kekesalannya. Lagipula siapa yang tidak akan terkejut saat tahu putri bungsunya yang ia ketahui ada di belahan dunia lain tiba-tiba sudah tertidur nyenyak di kamarnya sendiri tanpa ada pemberitahuan sebelumnya dan mengatakan bahwa dia akan berhenti kuliah dari beasiswa yang selama tiga tahun terakhir dikejarnya. “Kamu yakin sama keputusan kamu, Dek?” tanya Ayahnya setelah beberapa waktu dalam keheningan. Meyra mendongak, menatap langsung ayahnya sebelum kemudian menganggukkan kepala. “Tapi kenapa?” pertanyaan itu muncul dari ibunya. “Kenapa kamu tiba-tiba mau berhenti ku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN