Part 19

1573 Kata

Meryra mulai panik. Ia kalah besar dengan kedua teman satu sekolahnya yang kini memegangi kedua sisi tubuhnya dengan cengkraman erat. Lalu dengan kasar, kedua tangannya di tarik ke belakang. Meyra merasa tulang bahunya sakit. Dan suara lakban yang dibuka terdengar samar di telinganya sebelum ia merasakan kedua tangannya terikat dengan kencang di belakang punggungnya. "Tunggu! Apa-apaan ini?!" ia memekik panik. Mencoba menendang. Namun tubuh kecilnya kini sudah dijatuhkan ke atas lantai keramik yang dingin dalam keadaan tertelungkup. Kakinya diikat dengan sebuah tali tambang dengan begitu erat. "Ini pelajaran buat kamu. Supaya lain kali tidak ada lagi korban dari kecentilanmu. Dasar pelakor!" Desis murid asing itu.Meyra masih berusaha meronta. Namun bukannya bisa terlepas, ia malah merasa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN